Menurut Rosulullah : Iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Iman adalah cahaya yang dikirim Allah ke dalam hati siapapun yang dikehendaki-NYA.
YANG PERTAMA-TAMA AKU BERIKAN KEPADA MEREKA ( YANG BERIMAN ) ADALAH NUR-KU YANG AKU TARUH DI HATI MEREKA ( HADITS QUDSI ).
BARANG SIAPA YANG HATINYA DIBUKA OLEH ALLAH KEPADA ISLAM, MAKA DIA ITU MENDAPAT NUR DARI TUHANNYA ( AZ ZUMAR 39 : 22 ).
SESUNGGUHNYA BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SOLEH KELAK ALLAH YANG MAHA RAHMAN AKAN MENANAMKAN KEDALAM ( HATI ) MEREKA RASA KASIH SAYANG ( MARYAM 19 : 96 ).
Sesungguhnya sebelum Allah menciptakan mahluknya, Dia sudah memiliki rancangannya di dalam pengetahuan ilmu-Nya. Ketika setiap mahluk masih berada di dalam “Kandungan Allah”. Demikian juga dengan manusia yang Dia ciptakan sebagai mahluk yang sempurna telah dirancang dengan segala ujian-ujian serta petunjuk-petunjuk-Nya agar manusia hidup di dunia tidak tersesat jalan.
BUKANLAH TELAH DATANG ATAS MANUSIA SATU WAKTU DARI MASA, SEDANG DIA KETIKA ITU BELUM MERUPAKAN SESUATU YANG DAPAT DISEBUT ( AL INSAN 76 : 1 )
SESUNGGUHNYA TELAH KAMI CIPTAKAN MANUSIA DARI SETETES MANI YANG BERCAMPUR YANG KAMI HENDAK MENGUJINYA, KARENA ITU KAMI JADIKAN DIA MENDENGAR DAN MELIHAT ( AL INSAN 76 : 2 ).
SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENUNJUKINYA JALAN YANG LURUS, ADA YANG BERSYUKUR DAN ADA PULA YANG KAFIR ( AL INSAN 76 : 3 )
AKU TIDAK MENCIPTAKAN JIN DAN MANUSIA MELAINKAN AGAR MEREKA MENYEMBAH-KU ( ADZ-DZARIYAT 51 : 56 ).
KAMI TETAPKAN DALAM RAHIM APA YANG KAMI KEHENDAKI SAMPAI WAKTU YANG DITENTUKAN, KEMUDIAN KAMI KELUARKAN KAMU SEBAGAI BAYI, KEMUDIAN SAMPAI KAMU DEWASA ( AL-HAJJ 22 : 5 )
Dari sel mani yang bercampur dengan sel telur kemudian berkembang dan hidup di dalam kandungan ibu dalam kurun waktu tertentu, kemudian diberinya pendengaran, penglihatan dan hati agar manusia itu bersyukur kepada Allah, namun sedikit sekali yang mensyukuri nikmat Allah. Setelah sempurna bentuk dan rupanya kemudian Allah hembuskan RUH-NYA. Sebelum Ruh dihembuskan Ruh sudah bersyahadat, sudah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan mereka. Ruh masuk ke dalam jasmani manusia sambil mengemban amanah agama, karena Allah Maha Mengetahui bahwa manusia bersifat dzolim dan bodoh. Setelah cukup waktunya, manusia dilahirkan ke dunia sebagai bayi dalam keadaan fitrah, dalam keadaan suci bersih bagaikan kertas putih yang belum dicoret-coret. Faktor pendidikan dan lingkungan lah yang akan mewarnai kehidupannya di dunia. Di alam dunia ada yang dipanjangkan umurnya dan ada yang diwafatkan sebelum dewasa. Sebelum aqkil balig apa yang dilakukannya belum ada dosa. Setelah dewasa mulai di uji, apa yang dilakukannya kelak Allah akan menghijabnya.
Al Qur’an dan Sunah Rosul merupakan petunjuk yang lurus menuju Allah bagi mereka yang beriman. Jalan lurus menuju kepada Allah tidak seperti jalan tol, akan tetapi banyak tantangan dan rintangan, banyak bahaya mengancam dari segala arah.
Di jalan lurus tersebut, Allah-pun telah mempersiapkan tempat-tempat istirahat yang sangat mempesonakan, sebagai batu ujian, sehingga kita terpesona, terlena dan menjadi lupa akan tujuan semula yaitu Allah semata. Misalnya setelah kita memiliki ketajaman indera ke enam serta diberi kekuatan spiritual yang bisa untuk menyembuhkan orang lain, kita merasa telah mendapatkan segala-galanya, kemudian kita terlena dan lupa kepada tujuan semula. Padahal yang kita peroleh hanya sekedar sarana untuk menambah keyakinan kita kepada Allah.
Masalah keimanan dan ketakwaan kepada Allah, tidak cukup hanya sekedar diucapkan dimulut saja, akan tetapi harus siap lahir dan bathin untuk menerima dan menghadapi ujian dalam perjalanan menuju kepada Allah.
APAKAH MANUSIA MENGIRA CUKUP DENGAN BERKATA : KAMI TELAH BERIMAN, DAN MEREKA TIADA DIUJI…? ( AL ANKABUT 29 : 2).
KAMI PASTI AKAN MENGUJI KAMU SEKALIAN DENGAN SESUATU BERUPA KETAKUTAN DAN KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA BENDA, JIWA DAN BUAH-BUAHAN, TAPI SAMPAIKANLAH KABAR GEMBIRA KEPADA ORANG-ORANG YANG SABAR, YANG BILA BENCANA MENIMPA DIRINYA DIA BERKATA : SESUNGGUHNYA KITA ADALAH MILIK ALLAH DAN KEPADA ALLAH KITA KEMBALI (AL BAQARAH 2 : 155-156).
Allah menciptakan dunia serta segala apa yang terjadi di dunia ini sebagai batu ujian bagi seluruh umat manusia. Kesenangan, kesusahan, yang baik maupun yang buruk, harta, tahta, wanita dan anak-anak, semuanya itu merupakan ujian keimanan bagi umat manusia agar bisa dinilai siapa yang tetap istiqomah, yang tetap sabar dan tawakal serta ikhlas berserah diri kepada Allah.
APA YANG ADA DI ATAS BUMI KAMI JADIKAN PERHIASAN BAGINYA SUPAYA DAPAT KAMI MENGUJI MEREKA SIAPA DIANTARA MEREKA YANG PALING BAIK AMALNYA (AL KAHFI 18 : 7).
KAMI MENGUJIMU DENGAN YANG BAIK DAN YANG BURUK SEBAGAI COBAAN (AL ANBIYA 21 : 35).
(ALLAH) YANG MENCIPTAKAN KEMATIAN DAN KEHIDUPAN UNTUK MENGUJI KALIAN, SIAPA DIANTARA KALIAN YANG PALING BAIK AMALNYA (AL MULK 67 : 2)
DIA-LAH YANG MENJADIKAN KAMU PENGUASA-PENGUASA DI ATAS BUMI DAN MENINGGIKAN SEBAGIAN KAMU BEBERAPA DERAJAT DIATAS YANG LAIN UNTUK MENGUJI KAMU TENTANG PEMBERIANNYA KEPADAMU ( AL AN’AM 6 : 165 ).
BAHWA KEKAYAANMU DAN ANAK-ANAKMU HANYALAH UJIAN BAGIMU DAN BAHWA ALLAH PADANYALAH PAHALA YANG BESAR
( AL ANFAL 8 : 28 ).
Allah mempunyai dua sifat yang saling berlawanan, yaitu sifat JAMAL dan sifat JALAL. Manusia di dunia di uji dengan kedua sifat tersebut. Ketika manusia diuji dengan sifat Jamal maka dia akan mendapat kesenangan hidup di dunia, apakah dia bersyukur atau tidak. Namun tatkala diuji dengan sifat Jalal, manusia diuji kesabaran dan keikhlasannya melalui musibah. Bila kita tetap sabar dan tawakal dan berserah diri kepada Allah dalam setiap usaha untuk menghadapi dan mengatasi ujian, niscaya Allah pun akan memberikan kelapangan setelah dalam kesempitan, tiada lagi duka cita dan ketakutan.
Perjalanan hidup manusia, dari Allah akan kembali kepada Allah. Bagaikan air yang mengalir dari mata air yang jernih, dalam perjalanannya berkelok-kelok menjadi sungai yang keruh, kotor dan berbau busuk. Walaupun demikian laut akan menerimanya, dibersihkan, diangkat lagi jadi awan, bening lagi jadi air hujan dan bermanfaat lagi. Demikianlah Allah Lautan Ampunan, siapapun yang kembali kepada-Nya pasti akan diraih kembali dalam naungan Kasih-Sayang-Nya, dibersihkan dan diangkat kembali derajatnya dari keterpurukan dan hidupnya akan dimuliakan Allah.
KASIH SAYANG-KU MELIPUTI SEGALA SESUATU ( AL A’RAF 7 : 156 ).
SESUNGGUHNYA ALLAH MAHA PENGAMPUN BAGI ORANG YANG BERTOBAT ( THO HA 20 : 82 ).
WAHAI HAMBA-HAMBAKU YANG TELAH MELAMPAUI BATAS TERHADAP DIRI SENDIRI, JANGANLAH KAMU BERPUTUS ASA ATAS RAHMAT ALLAH YANG AKAN MENGAMPUNI SEMUA DOSA, SESUNGGUHNYA DIA MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG ( AZ-ZUMAR 39 : 53 )
SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENGAMPUNI DOSA SYIRIK, TETAPI DIA MENGAMPUNI DOSA-DOSA SELAIN ITU TERHADAP ORANG-ORANG YANG DIRIDOINYA ( AN-NISAA 4 : 48 ).
BARANG SIAPA YANG MENGHARAPKAN PERJUMPAAN DENGAN TUHANNYA HENDAKLAH IA BERBUAT KEBAIKAN DAN JANGAN MEMPERSEKUTUKAN TUHAN NYA DENGAN APAPUN ( AL KAHFI 18 : 110 ).
HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN MINTALAH PERTOLONGAN DENGAN SABAR DAN SHALAT, SESUNGGUHNYA ALLAH BERSAMA ORANG-ORANG YANG SABAR ( AL BAQARAH 2 : 153 ).
CAHAYA DI ATAS CAHAYA, ALLAH AKAN MEMBIMBING DENGAN CAHAYA-NYA KEPADA SIAPA YANG DIA KEHENDAKI ( AN NUR 24 : 35 )
Sebagaimana Nabi Adam, maka siapapun, seburuk apapun, sejahat apapun manusia yang ingin kembali ke jalan Allah, dan dia betul-betul bertobat dengan taubatan nasuha maka kasih sayang Allah meliputi segalanya. Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya, kecuali dosa mempersekutukan Allah. Akhirnya dia akan merasakan betapa indahnya iman itu.
ROBBANA ZOLAMNA ANFUSANA WA ILAM TAGFIRLANA WA TARHAMNA LANAKUNANA MINAL KHOSIRIN ( AL A’RAF 7 : 23 )
HASBUNALLAH WA NI MAL WAKIL ( ALI IMRAN 3 : 173 )
NI’MAL MAULA WA INMANNASIR ( AL ANFAL 8 : 40 ).
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.
Cukup Allah menjadi pelindung
Dia-lah sebaik-baiknya pelindung dan penolong.
ALLAH MENJADIKAN KAMU CINTA KEPADA KEIMANAN DAN MENJADIKAN IMAN ITU INDAH DALAM HATIMU SERTA MENJADIKAN KAMU BENCI KEPADA KEKAFIRAN, KEFASIKAN DAN KEDURHAKAAN. MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG MENGIKUTI JALAN YANG LURUS (AL HUJURAT 49 : 7).
INGATLAH KEPADA-KU NISCAYA AKU-PUN INGAT KEPADA MU, BERSYUKURLAH KEPADA-KU DAN JANGAN MENGINGKARI
( AL BAQARAH 2 : 152 ).
CARILAH KARUNIA ALLAH, BERDZIKIRLAH SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR KAMU SUKSES ( AL JUMU’AH 62 : 10 )
Bila kita tetap bertawakal dan bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan selalu menepati janjinya. Setiap ada kesulitan Dia pasti akan memberikan jalan keluarnya, serta memberinya rizki dari arah yang tidak diduga-duga. Dia akan mengeluarkan kita dari kegelapan ketempat yang terang serta diberi-Nya kedudukan yang mulia.
BARANG SIAPA YANG BERTAQWA KEPADA ALLAH, NISCAYA DIA AKAN MEMBERIKAN JALAN KELUAR DAN MEMBERI RIZKI DARI ARAH YANG TAK DIDUGA DAN BARANG SIAPA YANG BERTAQWA KEPADA ALLAH NISCAYA ALLAH AKAAN MEMBERIKAN KECUKUPAN ( AT THOLAQ 65 : 2-3 ).
INGATLAH ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA DAN BERTASBIHLAH KEPADA-NYA DI WAKTU PAGI DAN PETANG, DIA AKAN MENGELUARKAN KAMU DARI KEGELAPAN KEPADA CAHAYA YANG TERANG ( AL AHZAB 33 : 41-43 )
HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JIKA KAMU MENOLONG ( AGAMA ) ALLAH NISCAYA DIA AKAN MENOLONG DAN MENEGUHKAN KEDUDUKANMU ( MUHAMMAD 47 : 7 ).
Semoga kita semua bisa lulus dari segala jenis ujian dan bisa kembali kepada Allah. Bila kita lulus ujian, maka sebagai ijazahnya ALLAH AKAN MEMBERI UCAPAN SELAMAT : SALAAMUN QAULAM MIRABBRIRAHIIM ( YASIN 36 : 58 ).
Disertai undangan khusus :
WAHAI JIWA YANG TENANG DATANGLAH KEPADA TUHAN MU DENGAN RASA SUKA CITA DAN DIRIDHOI-NYA, MASUKLAH KE DALAM GOLONGAN HAMBA-HAMBA KU DAN MASUKLAH KE DALAM SURGA KU
( AL FAJR 89 : 27 – 30 ).
MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG DIBALASI DENGAN MARTABAT YANG TINGGI KARENA KESABARANNYA DAN MEREKA DISAMBUT DENGAN PENGHORMATAN DAN UCAPAN SELAMAT DI DALAMNYA.
MEREKA KEKAL DI DALAMNYA. SURGA ITU SEBAIK-BAIKNYA TEMPAT MENETAP DAN TEMPAT KEDIAMAN ( AL FURQON 25 : 75-76 ).
Ayat tersebut di atas merupakan bonus yang luar biasa bagi seluruh umat di dunia yang beriman kepada Allah, kepada malaikat Allah, kepada kitab-kitab Allah dan kepada Rosul-Rosul Allah, hari akhirat dan berbuat kebaikan. Mereka itulah yang berpedoman kepada ajaran agama fitrah dan sunah Rosulnya … yang akan mendapat ucapan selamat dan keridhoan Allah, dimana keridhoan Allah tersebut berada di atas segala-galanya … KERIDHOAN ALLAH JAUH LEBIH BESAR ( AT TAUBAH 9 : 72 ). Demikian menurut Al Ghazali.
Dengan demikian yang dimaksud dengan JALAN YANG LURUS adalah perjalanan cahaya, adalah jalan yang harus ditempuh oleh orang-orang yang beriman sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan Sunah Rosullulloh SAW, sedangkan makna hakikinya adalah lintasan perjalanan hidup menuju kematian… menuju kepada CAHAYA SEMULA, … kembali kepada RAHMAT ALLAH PEMILIK SURGA.
Untuk bisa berjumpa dengan Allah, dituntut keikhlasan dan kebersihan hati. Jangan mengharap apapun, kecuali Cinta dan KeridoanNYA. Masalah SURGA adalah urusan Allah, serahkan saja kepada Allah.
SURGA EMANGNYA GUA PIKIRIN !!!
INNAA LILLAAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUUN. DARI ALLAH (MILIK ALLAH) KEMBALI KEPADA ALLAH. ( AL BAQARAH 2 : 156 ). Bukan ke surga !!!
ALLAH LAH SEINDAH-INDAHNYA TEMPAT UNTUK KEMBALI
( ALI IMRAN 3 : 14 ). Bukan surga.!!!
PADA HARI ITU WAJAH MEREKA BERSERI-SERI KARENA MEREKA MELIHAT TUHAN NYA (AL QIYAMAH 75 : 22-23). Bukan melihat surga !!!
DAN JANGANLAH ENGKAU MATI KECUALI DALAM KEADAAN BERSERAH DIRI ( ALI IMRON 3 : 102 ).
Berserah diri kepada Allah semata, bukan kepada tahta dan harta dunia…
MEREKA YANG BERJUANG DI JALAN ALLAH, TENTU AKAN KAMI BIMBING MEREKA KE JALAN-JALAN KAMI (AL ANKABUT 29 : 69).
SESUNGGUHNYA ORANG YANG PALING MULIA DI SISI ALLAH ADALAH DIA YANG PALING TAKWA DI ANTARA KALIAN (AL HUJURAT 49 : 13).
Sabtu, 20 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar